Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Hello, I am Vk bhardwaj and i do awsome Blogger Template Designs for your blog, download templates at Www.BestTheme.Net. Thanks A Lot

SEARCH

SNAPSHOOT

SNAPSHOOT

Archive for 2012

Diasuh oleh:
Ust. Muhammad Muafa, M.Pd
Pengasuh Pondok Pesantren IRTAQI, Malang, Jawa Timur
Pertanyaan kirim ke: redaksi@suara-islam.com

Assalamualaikum wr wb. Saya Zen di Kelapa Gading, mau tanya, bagaimana hukumnya orang-orang yang ikut-ikutan merayakan hari Valentine, ngucapin selamat, atau lain-lain yang berhubungan dengan Valentine?. Mohon penjelasannya!!. Syukron, semoga suara Islam tambah sukses & pengelolanya selalu dalam Lindungan Allah swt.

"Zainuddin Az"

Jawaban:

Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh.

Setiap muslim baik lelaki maupun wanita terutama para remaja, pemuda dan pemudi haram merayakan, mempropagandakan, mengucapkan selamat, menyatakan kegembiraan, menjual asesoris yang dipakai, memberi kesempatan (dan semua bentuk dukungan) terhadap hari Valentine (Valentine's Day) atau yang dinamakan hari Kasih sayang yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Keharaman tersebut dikarenakan perayaan hari Valentine dan semua aktivitas yang mendukungnya adalah perbuatan yang terkategori Bid’ah, termasuk Muwalat terhadap orang-orang kafir, termasuk Tasyabbuh, dan terlibat pada majelis kemungkaran.

Merayakan hari Valentine disebut Bid’ah karena aktivitas tersebut tidak lahir dari akidah Islam, dan tidak pula didasarkan pada Syariat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengharamkan segala yang baru yang bertentangan dengan Islam. Imam Muslim meriwayatkan;

صحيح مسلم (4/ 359)
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

"Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah Bid’ah (perkara yang diada-adakan) dan setiap bid'ah adalah sesat." (H.R.Muslim)

Nabi juga mengajarkan bahwa semua perbuatan yang tidak didasarkan pada Islam maka perbuatan tersebut tertolak. Bukhari meriwayatkan;

صحيح البخاري (9/ 201)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

Dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini yang tidak ada perintahnya maka perkara itu tertolak". (H.R.Bukhari)
Syariat telah menetapkan bahwa hari raya dalam Islam hanya dua yaitul idul Fitri dan idul Adha. Abu dawud meriwayatkan;

سنن أبى داود (3/ 353)
عَنْ أَنَسٍ قَالَ
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ

Dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, sedangkan penduduknya memiliki dua hari khusus untuk bermain-main (bergembira karena hari raya), maka beliau bersabda: "Apakah dua hari ini?" mereka menjawab; "Kami biasa bermain-main pada dua hari tersebut semasa masih Jahiliyah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik dari kedua hari tersebut, yaitu hari (raya) kurban (iedul Aldha) dan hari raya Iedul fithri. (H.R.Abu Dawud)

Oleh karena itu merayakan apapun selain dua hari raya ini bertentangan dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan merupakan hal baru yang dicela oleh Islam. Semua hal baru yang bertentangan adalah Bid’ah sehingga merayakan hari Valentine dari sisi ini terkategori dalam Bid’ah yang dimaksud Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Lagipula, menurut sumber-sumber yang tersebar, konon perayaan hari kasih sayang berasal dari kebudayaan Romawi yang Syirik yang dilanjutkan dengan modifikasi oleh orang-orang Nasrani. Namun, dalam agama Nasrani sendiri ada yang menolak kebiasaan tersebut dan menganggapnya tidak berasal dari Injil sehingga dikategorikan heresy (bid’ah). Jika merayakan hari Valentine sindiri ditolak oleh sebagian Nasrani dan menganggapnya bukan dari bagian ajaran Injil, maka bagaimana bisa seorang muslim merayakannya?hal ini jelas melampaui batas dan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan Allah dan Rasulnya. Allah berfirman;

{ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ} [البقرة: 229]

Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim (Al-Baqoroh; 229).
Merayakan hari Valentine juga bisa termasuk Muwalat (menjadikan sebagai wali/kekasih) kepada orang-orang kafir karena menampakkan kasih sayang kepada mereka. Muwalat kepada orang-orang Kafir diharamkan oleh Islam berdasarkan ayat;

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ} [الممتحنة: 13]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan kekasihmu kaum yang dimurkai Allah. (Al-Mumtahanah;13)


{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ } [الممتحنة: 1]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia/tersayang yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; Padahal Sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu (Al-Mumtahanah;1)

Merayakan hari Valentine juga termasuk Tasyabbuh (berusaha menyerupai) yang diharamkan Islam, bahkan jenis Tasyabbuh yang sangat buruk. Jika Tasyabbuh terhadap cara berpakaian yang hanya sekedar asesoris tubuh, maka Tasyabbuh terhadap perayaan orang kafir lebih buruk lagi, karena perayaan termasuk jenis Syir’ah (Syariat), Minhaj (jalan hidup), dan Mansak (cara ibadah) seperti yang disinggung dalam Al-Quran;

{لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا } [المائدة: 48]

untuk tiap-tiap umat diantara kamu Aku jadikan syir’ah dan Minhaj (jalan hidup yang terang) (Al-Maidah;48)

{لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ } [الحج: 67]

bagi tiap-tiap umat telah Aku tetapkan Mansak (cara ibadah) tertentu yang mereka lakukan (Al-Hajj;67)
Nabi sendiri menegaskan bahwa hari raya dan perayaan itu bersifat khusus tiap-tiap agama. Bukhari meriwayatkan;

صحيح البخاري (4/ 9)
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا

(Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan sekarang ini adalah hari raya kita(H.R.Bukhari)."

Hari raya dan perayaan adalah syiar terpenting suatu Dien dan Millah bahkan syiar yang paling menonjol, karena itu mengikuti perayaan suatu kaum adalah jenis Tasyabbuh yang paling buruk karena paling nampak mengikuti pemahaman batil dan kekufuran suatu kaum. Nabi telah menegaskan bahwa orang yang bertasyabbuh terhadap suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka. Abu Dawud meriwayatkan;

سنن أبى داود (11/ 48)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka."(H.R. Abu Dawud)

Tambahan lagi, perayaan hari Valentine jelas menciptaakan mejelis kemungkaran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa merayakan Valentine secara otomatis akan dilakukan perbuatan-perbuatan memuaskan syahwat. Ciuman, rayuan, sampai perzinaan akan dianggap wajar dalam perayaan tersebut. Terlibat dalam majelis munkar semacam ini jelas haram meskipun tidak ikut melakukan perbuatan-perbuatan yang haram tersebut. Orang yang diam dan ridha dalam majelis munkar sama dengan pelaku kemungkaran tersebut, sebagaimana firman Allah;

إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ} [النساء: 140]

Apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. (An-Nisa;140)


Sesungguhnya cinta kepada lawan jenis dalam Islam itu adalah suatu hal yang biasa saja. Tidak ada istimewanya dan tidak perlu didramatisasi. Hanya orang-orang pecinta dunia saja yang mendramatisasi cinta, karena hati dan pikirannya tidak resah oleh upaya bagaimana menyiapkan kehidupan sejatinya di akhirat. Kita tidak akan pernah menemukan dramatisasi cinta dikalangan orang-orang shalih. Sekedar membayangkan Umar bin Khattab pacaran di bawah pohon misalnya, atau Ali bin Abi Thalib kirim surat cinta, atau Utsman bin Affan membuat puisi cinta saja,- membayangkan hal-hal semacam ini- adalah hal yang menggelikan. Dramatisasi cinta bagi orang-orang shalih terlalu rendah, menunjukkan ketidakseriusan dalam hidup dan memalingkan diri dari beramal yang benar untuk menyiapkan kehdupan yang sejati.

Sungguh benar ramalan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang telah memprediksikan bahwa umat Islam akan mengikuti kebiasaanorang-orang kafir sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Sampai-sampai jika mereka memasuki lubang biawak maka akan diikuti. Bukhari meriwayatkan;

صحيح البخاري (11/ 272)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam besabda: "Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka manempuh (masuk) ke dalam lobang biawak kalian pasti akan mengikutinya". Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah yang baginda maksud Yahudi dan Nashrani?". Beliau menjawab: "Siapa lagi (kalau bukan mereka)?) ". (H.R. Bukhari)

Semoga kita terhindar termasuk golongan mereka. Amin. Wallahua’lam

ffar

read more

Kaum muslimin rahimakumullah, 

Allah SWT berfirman: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS. Al Anfal 30). 

Kaum muslimin rahimakumullah, 


Dalam ayat di atas Allah SWT mengingatkan Rasulullah saw tentang makar yang dilakukan kaum Quraisy ketika secara rahasia mereka membuat rencana di Darun Nadwah untuk menangkap dan memenjarakan Rasulullah saw. atau membunuh Rasul secara beramai-ramai, atau mengusir Rasul dari Makkah. Mereka membuat makar dan Allah SWT membalas makar mereka dengan mewahyukan apa yang mereka rencanakan secara rahasia itu dan memerintahkan Rasul untuk keluar dari kota Makkah. Allah SWT lebih tahu tentang urusan permakaran itu daripada mereka. 

Imam As Syaukani dalam kitab Fathul Qadir menerangkan bahwa makar itu maknanya pengaturan urusan secara rahasia. Yakni kaum Quraisy yang memusuhi dakwah Islam yang dilancarkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya itu membuat rencana rahasia berupa tipudaya yang mereka persiapkan untuk menghabisi dakwah Islam. Allah SWT membalas dengan menggagalkan tipu daya mereka. Allah SWT membalas makar mereka dengan mengazab mereka tanpa mereka sadari. Yang lebih dahsyat bahayanya dari makar yang mereka buat.

Sejarah mencatat, rapat makar mereka kepada Rasulullah saw di Darun Nadwah memutuskan untuk menghabisi nyawa Rasul dengan cara yang paling jitu, yakni dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya serta tidak mengandung resiko apapun. Mereka merencanakan mengirim pasukan khusus yang terdiri dari wakil masing-masing kaum, lalu membunuh Rasulullah saw. secara bersama-sama supaya tidak ada tindakan balasan dari Bani Hasyim, keluarga Rasulullah saw., karena tidak mungkin Bani Hasyim melawan dan menuntut balas kepada seluruh keluarga dari kaum Quraisy. Itulah makar yang mereka buat untuk Rasulullah saw. Sehingga malam itu juga mereka telah mengepung rumah Rasulullah saw.  Namun beliau saw. yang mendapatkan bocoran makar mereka dari Allah SWT dan mendapatkan perintah keluar dari rumah dan hijrah ke kota Yatsrib/Madinah, langsung memerintahkan Ali bin Abi Thalib, sepupu beliau saw. yang tinggal serumah dengan beliau untuk tidur di tempat beliau saw. Lalu dengan izin Allah SWT, beliau saw. keluar dari rumah tanpa sepengetahuan pasukan khusus itu. Mata mereka ditutup oleh Allah SWT sehingga Rasulullah saw. lolos dari kepungan mereka. Pagi harinya pasukan khusus itu memasuki rumah beliau saw tidak menemukan Rasulullah saw. Mereka hanya menemukan Ali bin Abi Thalib r.a.

Rasulullah saw lolos dari kepungan, dan lolos dari kejaran, hingga berhasil sampai di kota Yatsrib. Beliau saw. yang memang sudah ditunggu-tunggu oleh umat Islam, yakni kaum Anshar yang berkuasa atas kota Yatsrib/Madinah, agar Rasulullah saw hijrah dan memimpin serta memerintah kota Yatsrib dengan syariat Islam. Makar Quraisy gagal total.  

Dua tahun kemudian, yakni pada tahun 2 Hijrah terjadi perang Badar. Dalam perang ini kaum kafir Quraisy hendak menghabisi Rasulullah dan para sahabatnya yang menemukan kehidupan baru di kota Madinah al Munawwarah. Namun rencana mereka gagal lagi. Seribu pasukan mereka dikalahkan oleh 300 orang pasukan mujahidin yang dipimpin oleh Rasulullah saw. Banyak pemimpin Quraisy yang terbunuh dan ditawan. 

Tahun berikutnya, dalam perang Uhud  mereka mau balas dendam.Namun hampir mereka dikalahkan. Mereka sedikit mencatat kemenangan, tapi secara total mereka gagal, karena mereka kembali ke Makkah.

Dalam perang Ahzab pada tahun 5 Hijrah, Quraisy yang sudah sangat kebelet menghabisi Rasulullah saw. dan dakwah Islam mengerahkan 4000 pasukan dan dibantu 6000 pasukan sekutu-sekutunya (Jaisyul Ahzab) mengepung kota Madinah. Namun mereka tertahan parit pertahanan (khandaq) besar yang dibuat oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya untuk melindungi kota Madinah dari serbuan pasukan Ahzab. Lalu Allah SWT mengirim pasukan angin topan yang memporak-porandakan kemah-kemah mereka hingga mereka kembali pulang dengan tangan hampa. 

Pada tahun 8 Hijrah Rasulullah saw membawa 10 ribu pasukan Mujahidin siap memerangi kota Makkah. Quraisy yang sudah kelelahan perang dan jatuh mental akhirnya menyerah tanpa syarat. Bahkan Abu Sofyan, penguasa kota Makkah, masuk Islam sebelum pasukan Mujahidin masuk kota Makkah. 
Itulah balasan Allah atas makar mereka. Makar balasan yang Allah SWT buat lebih canggih dari makar yang mereka buat. Sehingga dakwah Islam dan para pengembannya yang hendak mereka habisi ternyata justru bintangnya bersinar terang menerangi dunia. 

Kaum muslimin rahimakumullah, 

Ayat di atas patut menjadi pelajaran bagi umat Islam, khususnya mereka yang telah terjun sebagai pejuang penegak agama Allah ini. Bahwa apapun rencana kaum kafir untuk menghabisi dakwah Islam, bahkan sampai mereka hendak membunuh dan mengusir para pejuang Islam, dalam rangka menutup cahaya Allah SWT dari muka bumi ini, Allah SWT pasti akan membuat balasan atas rencana jahat dan makar mereka.  

Termasuk dalam hal ini peristiwa yang terjadi pada hari Sabtu lalu (11/2) ratusan orang gerombolan preman bersenjata tajam mengepung pesawat Sriwijaya di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya. Mereka hendak membunuh empat pimpinan pusat FPI akan turun dari pesawat dan akan bersilaturrahmi ke Palangka Raya dan Kuala Kapuas di Kalimantan Tengah untuk berda'wah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Kaum muslimin rahimakumullah,  

Alhamdulillah, dengan izin Allah empat pimpinan FPI yang dikepung gerombolan bersenjata itu selamat, lolos dari percobaan pembunuhan. Pilot pesawat menerbangkan mereka ke Banjarmasin. Dari Banjarmasin pimpin FPI menggunakan jalan darat ke Kabupaten Kuala Kapuas dan diterima Bupati Kuala Kapuas, H. Mawardi. Namun ratusan preman yang diangkut bertruk-truk dari Palangkaraya yang di-backingi penguasa provinsi  secara beringas mengusir dan hendak membunuh pimpinan FPI. Namun dengan izin Allah pimpinan FPI bisa lolos dari massa preman itu setelah dikawal polisi dan TNI dari Kodim Kuala Kapuas dan kembali ke Banjarmasin lalu ke Jakarta dengan selamat. 

Makar itu terus berlanjut dengan seruan pembubaran FPI  dengan alasan organisasi anarkis. Mereka membuka mata untuk kekerasan FPI dalam memberantas kemaksiatan. Namun mereka menutup mata untuk kekerasan pilkada, kekerasan konser dangdut, kekerasan tawuran anak sekolah, mahasiswa, bahkan tawuran antar desa. Bahakan kekerasan yang dipertontonkan ratusan hingga ribuan preman terorganisir yang mengatasnamakan adat Dayak.   

Kaum muslimin rahimakumullah, 

Kita yakin bahwa Allah SWT pasti sudah membuat rencana untuk membalas makar yang mereka lalukan terhadap Islam dan umat Islam, khususnya para pejuangnya yang selalu berdakwah dan beramar makruf nahi mungkar. Kita umat Islam harus merapatkan barisan dan meningkatkan konsolidasi semua komponen umat agar bisa menangkal makar itu dengan baik. Lebih dari itu semua kita harus meningkatkan munajat kita kepada Allah SWT agar Allah SWT senantiasa melindungi umat Islam dan para aktivis dakwahnya dan memberikan pertolongan dan kemenangan kepada orang-orang yang berjuang menolong agama-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS.Muhammad 7).

read more

Selasa, 07 Februari 2012 15:55 WIB


BEIRUT--MICOM: Pemerintah Amerika Serikat telah menutup kedutaan besar mereka di Suriah dan Inggris menarik pulang duta besar mereka di Damascus dalam upaya untuk mendesak Presiden Suriah Bashar Assad untuk mengundurkan diri dan menghentikan aksi kekerasan di negara tersebut.

Meski upaya diplomatis terhadap Suriah menderita pukulan telak setelah Rusia dan Chian memveto resolusi di PBB namun aksi yang dilakukan AS dan Inggris menunjukkan bahwa negara Barat memandang tidak perlu lagi berkomunikasi dengan Assad.

"Rezim ini adalah rezim yang mengerikan dan pembunuh," ujar Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. "Mereka tidak mungkin kembali mendapatkan kredibilitas di mata internasional."

Adapun Presiden AS Barack Obama menyebut tergulingnya Assad hanya tinggal menunggu waktu.

Peristiwa berdarah di Suriah terjadi pada Senin (6/1) di Kota Homs. Militer Suriah yang menggunakan tank dan senapan mesin melepaskan tembakan ke sebuah klinik darurat dan kompleks perumahan menyebabkan 40 orang tewas. (AP/OL-12)

read more

What do you like ?

Followers